PROYEKSI ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA PUSUK LESTARI VOL 2

  • Jun 04, 2024
  • Admin Desa Pusuk Lestari
  • opini

Karya By: Zulfan Hadi

Part II : Melesatnya pembangunan pada tahun-tahun awal munculnya Desa Pusuk Lestari menjadi pemicu semangat untuk pembangunan hari ini dan masa yang akan datang.

Belajar dari ketertinggalan masa lalu, Desa Pusuk Lestari terus berpacu dengan waktu, mengumpulkan benih-benih harapan, mengumpulkan sumberdaya yang dimiliki, ditengah keterbatasannya, terdapat semangat yang sangat besar untuk menjadi Desa yang sanggup bersaing dengan Desa-Desa yang lain, jika diibaratkan seperti balapan motoGp, anggap saja kita sekelas Marquez Ketika pada masa jayanya Valentino Rossi, selalu terbelakang, bahkan mungkin sekedar mendekat saja sudah sangat sulit, apalagi mencoba untuk mendahului.

Setelah dilakukan survey keseluruh penjuru Desa Pusuk Lestari dalam rangka penggalian gagasan untuk kemudian gagasan-gagasan tersebut dituangkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) pertama sejak Desa ini berdiri, terdapat beberapa hal yang menjadi masalah yang paling prioritas, diantaranya dikelompokkan dalam beberapa bidang, yaitu :

  1. Bidang Sarana prasarana
    1. Belum adanya kantor desa definitive.
    2. Masih banyaknya akses jalan yang belum terbangun, salah satunya jalan Dusun Kedondong Atas.
    3. Tidak adanya sarana prasarana Kesehatan.
  2. Bidang Pendidikan
    1. Belum adanya sarana Pendidikan dini.
    2. Masih banyak angka putus sekolah.
    3. SDM rata-rata setara SD karena minimnya minat untuk mengenyam Pendidikan yang lebih tinggi.
  3. Bidang Kesehatan
    1. Minimnya transportasi untuk membawa pasien ke pelayanan Kesehatan terdekat.
    2. Masih banyaknya masyarakat buang air besar sembarangan disebabkan minimnya jamban keluarga.
    3. Kurangnya akses air bersih.
  4. Bidang sosial
    1. Banyaknya keluarga pra sejahtera.
    2. Banyak rumah warga yang tidak layak huni.
    3. Kurang luasnya jumlah lapangan kerja.
    4. Tidak adanya Kerjasama dengan Lembaga-lembaga sosial/NGO.
    5. Terjadi ketimpangan social yang cukup tinggi.
    6. Belum adanya Gerakan-gerakan social dari para pemuda Desa baik dari aspek social itu sendiri ataupun aspek lainnya seperti ekonomi/UMKM.
    7. Kurangnya kepedulian masyarakat dalam rangka berkontribusi waktu, tenaga, dan pikiran dalam rangka membantu pemerintah Desa untuk menjalankan pemerintahan yang sesuai dengan istilah GOOD GOVERNMENT.
  5. Bidang pemerintahan
    1. Karena kurangnya SDM menyebabkan banyak Lembaga-lembaga yang ada didesa tidak terisi.
    2. Kurangnya SDM perangkat desa menyebabkan tumpeng tindihnya tupoksi antar Kepala Urusan (KAUR)/ Kepala Seksi (KASI).
    3. Minimnya Pendidikan dan pelatihan.

Persoalan yang saya uraikan diatas pada dasarnya dialami oleh setiap desa, apalagi pada waktu itu Desa Pusuk Lestari merupakan Desa baru, namun meskipun demikian, pemerintah Desa terus berupaya untuk menyelesaikan persoalan satu demi satu meskipun jumlah anggaran yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten sangat terbatas, yakni sekitar Rp.50.000.000.- sampai Rp. 80.000.000.-/ Tahun, dari Tahun 2012 hingga Tahun 2014.

Meskipun dengan sangat banyak keterbatasan, Desa Pusuk Lestari mampu menyelesaikan beberapa persoalan dalam waktu singkat, diantaranya yaitu :

  1. Dilaksanakannya pembangunan rabat jalan Dusun Kedondong Atas sepanjang 1.200 Meter dan lebar 2 Meter yang menelan anggaran sekitar Rp. 264.000.000.- dan dikerjakan secara swakelola oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dari Program Nasional Pemberdayaan Masayarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Tahun 2013, yang kebetulan waktu itu saya sendiri selaku pengurus TPK PNPM tersebut.
  2. Terbangunnya jaringan perpipaan dari 3 sumber mata air untuk kebutuhan air bersih masyarakat Dusun Pusuk, Dusun Kedondong Bawak, dan Dusun Batu Penyu, sepanjang 5.000 meter jaringan induk dari Mata Air eat semaye, mata air eat kumbi, dan mata air eat paku.
  3. Berhasil mendapat predikat Desa yang ODF (Open Defecation Free) yaitu desa yang terbebas dari buang air besar sembarangan, meskipun pada waktu itu belum dapat membangun jamban keluarga dimasing-masing rumah warga namun berhasil menginisiasi pembuatan jamban cemplung yang di komandoi langsung oleh sekretaris Desa Pusuk Lestari yakni H. M. Supardi, S.Pd. yang kebetulan waktu itu beliau menjabat sebagai Kaur Pembangunan Desa Pusuk Lestari. Dan sejak saat itu Desa mulai menganggarkan untuk program jambanisasi sampai tuntas di tahun 2015.
  4. Berhasil mengurangi angka putus sekolah disebabkan banyak bantuan yang diberikan melalui program PNPM GSC (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Generasi Sehat Dan Cerdas) yakni berupa : seragam sekolah, transport untuk siswa miskin, hingga perlengkapan sekolah lainnya.
  5. Terbangunnya kantor Desa Pusuk Lestari secara swadaya oleh masyarakat dilahan hibbah oleh bhabinkamtibmas Desa Pusuk Lestari waktu itu yakni Bapak Ahmad Safari, dan pembangunannya dikomandoi oleh Tokoh Masyarakat DR. H. Abdul Hamid, M.Pd. dan ketua LPM pada waktu itu  Abdul Basit Al-Murady beserta tokoh -tokoh yang lain, termasuk didalamnya pemerintah Desa Pusuk Lestari dan BPD Desa Pusuk Lestari yang waktu itu diketuai oleh Bapak Muhsinin.
  6. Terbangunnya sarana dan prasarana Kesehatan yakni Gedung poskesdes oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat yang lahannya dibeli secara swadaya oleh masyarakat

Dari gambaran singkat pembangunan yang dilakukan dalam kurun waktu 4 tahun oleh pemerintah Desa Pusuk Lestari, dapat dikatakan bahwa pembangunannya sangat massive, dalam waktu yang cukup singkat dan jika dinilai dengan rupiah, membutuhkan anggaran yang sangat besar, meskipun jumlah ADD pada waktu itu sangat minim sesuai dengan yang telah saya sebutkan diatas.

Setelah masuk pada tahun 2015, harapan pembangunan semakin besar dan peluang untuk menajadi Desa maju dangat terbuka, sebab Pemerintah pusat mencanangkan kebijakan satu desa satu milyar yang disebut dengan Dana Desa (DD). Sehingga terbesit bayangan bahwa ditahun 2020 nanti sudah tidak ada lagi bangunan fisik yang akan dilaksanakan sebab sudah pasti bisa dituntaskan karena bayangan kita tentang anggaran yang cukup besar sementara rencana pembangunan infrastruktur kita sangat sedikit. Namun apalah daya, hingga kini kita masih banyak membutuhkan infrastruktur, sebab masih banyak kebutuhan yang belum di akomodir.

Lalu bagaimana proyeksi pembangunan dimasa yang akan datang ?, apasaja yang belum dibangun ?. Langkah apa yang akan ditempuh pemerintah desa ?. tunggu episode berikutnya.